Kisah-ksahdari Rasululla SAW: Kisah (3) Kuatnya keinginan (menuju) Allah SWT, menjadi jalan taubat

Dikisahkan oleh Abu Said Sa’d Bin Malik Bin Sinan al Khudzry RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tersebutlah seorang laki-laki dari umat sebelum kalian telah membunuh 99 orang. Kemudian timbul keinginan di dalam hati untuk bertaubat (berhenti dari membunuh). Kemudian dia bertanya tentang seorang yang paling ‘alim di dunia (a’lami ahli al ardl). Maka ditunjukkanlah ia kepada seorang rahib (pendeta yahudi). Kemudian dia mendatangi pendeta yahudi tersebut dan bertanya: “jika ada seseorang yang telah membunuh 99 orang, apakah kiranya dia masih bisa diterima taubatnya?”. “tidak”, jawab rahib tersebut. Maka seketika ia pun membunuh rahib itu, sehingga genaplah menjadi 100 orang (yang telah ia bunuh).
Kemudian ia bertanya lagi (kepada orang-orang) tentang orang yang paling ‘alim di dunia. Maka ditunjukkanlah ia kepada seorang ‘alim. Bertanyalah ia kepada orang ‘alim tersebut: “jika ada seseorang yang telah membunuh 100 orang, apakah kiranya dia masih bisa diterima taubatnya?”. “Ya”, jawab orang ‘alim tersebut. “apa yang menghalangi antara dia dan taubat?” tambahnya. Kemudian orang ‘alim tersebut melnjutkan: “pergilah ke daerah yang begini dan begini (menunjukkan ciri-ciri daerah itu), karena di sana banyak manusia yang beribadah Allah SWT. Beribadahlah kepada Allah SWT bersama mereka, dan janganlah kamu kembali ke daerah (asal) mu karena itu adalah daerah yang tidak baik”.
Laki-laki itu pun pergi (mengikuti petunjuk orang ‘alim tersebut). Ketika ia berada di tengah perjalanan, tiba-tiba Malaikat Izra’il mencabut nyawanya. Maka berdebatlah malaikat Rahmat dan malaikat adzab. Malaikat Rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan hatinya bertaubat kepada Allah”. Sedangkan Malaikat Adzab berkata: “Dia belum pernah melakukan kebaikan sama sekali”. Maka datanglah malaikat dalam wujud seorang manusia dan member putusan atas perkara kedua malaikat tersebut. Berkata malaikat dalam wujud manusia tersebut: “Ukurlah (jarak) antara dua daerah (daerah tidak baik yang telah ia tinggalkan dan daerah baik yang sedang ia tuju). Mana jarak yang lebih dekat, maka ia menjadi bagiannya”.
Kemudian malaikat-malaikat itu mengukurnya. Ternyata, mayat laki-laki tersebut lebih dekat ke daerah baik yang sedang dituju. Maka ia dibawa oleh Malaikat Rahmat.

                                                                                                                                (Muttafaq ‘alaih)

Comments

  1. 2021 NFL Week 9 Picks Against the Spread - Best Bets 메리트 카지노 쿠폰 메리트 카지노 쿠폰 카지노 카지노 7116Free big odds sure win on big odds sure win no

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MAKALAH: PENERAPAN PRINSIP AL MUSAWAH DALAM KEGIATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI YANG BERBENTUK KEMITRAAN (AL MUSYARAKAH)

Teks pidato bahasa Arab tentang tahun baru hijriyah

Makalah Pemikiran ekonomi islam Imam Al Ghazali